Senin, 06 Januari 2014

Sastra dan genre sastra

Pengertian satra dan genre sastra


Pengertian sastra  tidak hanya satu tetapi dapat berkembang menurut sejarah dan bidang kebudayaan. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Sastra lahir melalui proses pergulatan sastrawan dengan kondisi sosial-budaya zamannya. Maka, membaca karya sastra hakikatnya membaca keadaan masyarakat dan budaya yang terungkap dalam karya itu. Jadi sastra menyimpan pemikiran sastrawan juga.
Setiap karya sastra selalu muncul dalam karakter jenis sastra (genre sastra) yang dipilih pengarangnya. Wellek dan Werren menyarankan, bahwa genre harus dilihat sebagai pengelompokan karya sastra, yang secara teoritis didasarkan pada bentuk luar (matra atau struktur tertentu) dan pada bentuk dalam (sikap, nada, tujuan, dan yang lebih kasar isi, dan khalayak pembaca) (1990: 306-307). Di samping itu Flower pun berpendapat, jika sastra diorganisasikan secara umum, genre mungkin mempunyai beberapa penerapan taksomonik. Nilai utama genre bukan pada penggolongan. Genre sastra adalah tipe sastra yang memiliki jenis yang khas).
Berdasarkan sifat rekaan, nilai seni, dan penggunaan bahasa khas sastra dibedakan menjadi dua yaitu sastra nonimajinatif dan sastra imajinatif. Kedua genre sastra ini tentunya memiliki perbedaan yang sangat kontras, meskipun keduanya sama-sama memenuhi syarat estetika seni. Sastra nonimajinatif cenderung menggunakan bahasa yang bermakna denotatif dan lebih mengandung unsur faktual, sedangkan sastra imajinatif cenderung menggunakan bahasa yang bermakna konotatif dan lebih mengandung sifat khayali yang tinggi/bersifat imajinatif. Sastra imajinatif memiliki daya fiksionalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sastra nonimajinatif.
·        Sastra Nonimajinatif terdiri dari:
1.     Esei : Karangan pendek tentang fakta yang diuraikan menurut pandangan pribadi penulisnya dengan gaya yang akrab, bersahabat, dan familiar. Terdapat beberapa macam esai yaitu:
Ø Esei Formal; cenderung menggunakan bahasa yang lugas, mengikuti aturan penulisan, serta mementingkan pemikiran dan kedalaman analisis.
Ø Esei Personal; cenderung bergaya bahasa lebih bebas, memiliki keleluasaan unsur pemikiran dan perasaan, serta unsur pribadi dalam diri penulis mudah dilihat.
Ø Esei Deskripsi; menggambarkan fakta apa adanya tanpa penjelasan dan penafsiran fakta (memotret, melaporkan).
Ø Esei Ekspresi; menggambarkan fakta dengan menjelaskan rangkaian sebab-akibat, kegunaan,dll.
Ø Esei Argumentasi; menunjukkan fakta, memunculkan persoalan, melakukan analisis, dan menarik kesimpulan.
Ø Esei Narasi; menggambarkan fakta berdasar urutan spasial dan kronologis dalam bentuk cerita.
2.     Kritik : Menilai karya seni, sastra dengan menunjukkan kelebihan dan kekurangan serta menawarkan alternatif penyelesaiannya.
3.     Biografi : Cerita yang berisi kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
4.     Otobiografi : Biografi yang telah ditulis oleh tokohnya atau orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya.
5.     Sejarah : Cerita tentang sesuatu yang dipandang dari konteks zaman atau babakan zaman yang didasarkan atas sumber tertulis maupun tidak tertulis.
6.     Memoar : Karya yang memiliki kemiripan dengan otobiografi, namun membatasi daripada sepenggal perjalanan tokohnya.
7.     Catatan Harian : Catatan yang ditulis seseorang tentang diri atau lingkungannya yang menarik dan berkesan menurutnya.   
 
·        Sastra Imajinatif terduri dari:        
1.     Prosa Fiksi : Cerita rekaan yang berdasarkan dari fakta dan realitas. Prosa fiksi ini terdiri atas;
a.     Cerita Pendek (Cerpen) : Prosa yang relatif pendek.
b.     Novelet : Bentuk prosa yang panjangnya antara cerpen dan novel.
c.      Novel/roman : Cerita dalam bentuk prosa fiksi dalam ukuran yang luas. novel/roman ini terdiri atas;
a)     Novel Percintaan : Novel yang melibatkan peranan tokoh wanita dan pria secara seimbang, tetapi terkadang wanita lebih dominan.
b)    Novel Petualangan : Novel yang melibatkan banyak masalah dunia laki-laki.
c)     Novel Fantasi : Novel yang bercerita tentang hal-hal yang tidak realistis dan tidak logis serta serba tidak mungkin dilihat dari pengalaman sehari-hari.
2.     Drama : Karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog para tokoh.
3.     Puisi : Jenis sastra imajinatif yang mengutamakan unsur fiksionalitas, nilai seni, dan rekayasa bahasa.puisi ini terdiri dari:
a.     Puisi Epik : Puisi yang disampaikan oleh penyair dalam bentuk sebuah cerita.
b.     Puisi Lirik : Puisi yang lebih menyuarakan pikiran dan perasaan pribadi penyair. Puisi   lirik ini terdiri atas:
a)     Puisi Afektif; menekankan pentingnya mempengaruhi perasaan pembaca.
b)    Puisi Kognitif; menekankan isi gagasan penyair.
c)     Puisi Ekspresif; menonjolkan ekspresi pribadi penyair.
d)    Elegi; berisi ratapan kematian terutama pada sosok yang dikagumi atau dicintai penyairnya.
4.     Hymne; berisi pemujaan kepada sesuatu yang lebih besar dan berarti bagi sang penyair.
5.     Ode; berisi pujaan terhadap seorang pahlawan atau tokoh yang dikagumi penyair.
6.     Epigram; berisi ajaran kehidupan yang bersifat mennurui serta berbentuk pendek dan bergaya ironi.
7.     Sajak Humor; berisi hiburan baik dalam isi maupun teknik sajaknya.
8.     Pastoral; berisi gambaran kehidupan kaum gembala atau petani di sawah.
9.     Idyl; berisi nyanyian tentang kehidupan pedesaan, perbukitan, dan padang-padang.
10.            Satire; berisi ejekan dengan maksud memberi kritik.
11.            Parodi; berisi ejekan yang ditujukan pada karya seni tertentu.
12.            Puisi Dramatik : Puisi yang berisi analisis watak seseorang baik yang bersifat historis, mitos, atau fiktif ciptaan seorang penyair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar