Pengertian satra dan genre sastra
Pengertian
sastra tidak hanya satu tetapi dapat
berkembang menurut sejarah dan bidang kebudayaan. Sastra dalam arti khusus yang
kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan
manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai
bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir
dari perasaan dan pemikirannya. Sastra lahir melalui proses pergulatan
sastrawan dengan kondisi sosial-budaya zamannya. Maka, membaca karya sastra
hakikatnya membaca keadaan masyarakat dan budaya yang terungkap dalam karya
itu. Jadi sastra menyimpan pemikiran sastrawan juga.
Setiap
karya sastra selalu muncul dalam karakter jenis sastra (genre sastra) yang
dipilih pengarangnya. Wellek dan Werren menyarankan, bahwa genre harus dilihat
sebagai pengelompokan karya sastra, yang secara teoritis didasarkan pada bentuk
luar (matra atau struktur tertentu) dan pada bentuk dalam (sikap, nada, tujuan,
dan yang lebih kasar isi, dan khalayak pembaca) (1990: 306-307). Di samping itu
Flower pun berpendapat, jika sastra diorganisasikan secara umum, genre mungkin
mempunyai beberapa penerapan taksomonik. Nilai utama genre bukan pada
penggolongan. Genre sastra adalah tipe sastra yang memiliki jenis yang khas).
Berdasarkan sifat rekaan, nilai seni,
dan penggunaan bahasa khas sastra dibedakan menjadi dua yaitu sastra
nonimajinatif dan sastra imajinatif. Kedua genre sastra ini tentunya memiliki
perbedaan yang sangat kontras, meskipun keduanya sama-sama memenuhi syarat
estetika seni. Sastra nonimajinatif cenderung menggunakan bahasa yang bermakna
denotatif dan lebih mengandung unsur faktual, sedangkan sastra imajinatif
cenderung menggunakan bahasa yang bermakna konotatif dan lebih mengandung sifat
khayali yang tinggi/bersifat imajinatif. Sastra imajinatif memiliki daya
fiksionalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sastra nonimajinatif.
·
Sastra Nonimajinatif terdiri dari:
1.
Esei : Karangan pendek tentang fakta yang diuraikan menurut
pandangan pribadi penulisnya dengan gaya yang akrab, bersahabat, dan familiar.
Terdapat beberapa macam esai yaitu:
Ø Esei Formal;
cenderung menggunakan bahasa yang lugas, mengikuti aturan penulisan, serta
mementingkan pemikiran dan kedalaman analisis.
Ø Esei
Personal; cenderung bergaya bahasa lebih bebas, memiliki keleluasaan unsur
pemikiran dan perasaan, serta unsur pribadi dalam diri penulis mudah dilihat.
Ø Esei
Deskripsi; menggambarkan fakta apa adanya tanpa penjelasan dan penafsiran fakta
(memotret, melaporkan).
Ø Esei
Ekspresi; menggambarkan fakta dengan menjelaskan rangkaian sebab-akibat,
kegunaan,dll.
Ø Esei
Argumentasi; menunjukkan fakta, memunculkan persoalan, melakukan analisis, dan
menarik kesimpulan.
Ø Esei Narasi;
menggambarkan fakta berdasar urutan spasial dan kronologis dalam bentuk cerita.
2.
Kritik : Menilai karya seni, sastra dengan
menunjukkan kelebihan dan kekurangan serta menawarkan alternatif
penyelesaiannya.
3.
Biografi : Cerita yang berisi kehidupan
seseorang yang ditulis oleh orang lain.
4.
Otobiografi : Biografi yang telah ditulis
oleh tokohnya atau orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya.
5.
Sejarah : Cerita tentang sesuatu yang
dipandang dari konteks zaman atau babakan zaman yang didasarkan atas sumber tertulis
maupun tidak tertulis.
6.
Memoar : Karya yang memiliki kemiripan dengan
otobiografi, namun membatasi daripada sepenggal perjalanan tokohnya.
7.
Catatan Harian : Catatan yang ditulis
seseorang tentang diri atau lingkungannya yang menarik dan berkesan menurutnya.
·
Sastra
Imajinatif terduri dari:
1.
Prosa Fiksi : Cerita rekaan yang berdasarkan
dari fakta dan realitas. Prosa fiksi ini terdiri atas;
a.
Cerita Pendek (Cerpen) : Prosa yang relatif
pendek.
b.
Novelet : Bentuk prosa yang panjangnya antara
cerpen dan novel.
c.
Novel/roman : Cerita dalam bentuk prosa fiksi
dalam ukuran yang luas. novel/roman ini terdiri atas;
a)
Novel Percintaan : Novel yang melibatkan
peranan tokoh wanita dan pria secara seimbang, tetapi terkadang wanita lebih
dominan.
b)
Novel Petualangan : Novel yang melibatkan
banyak masalah dunia laki-laki.
c)
Novel Fantasi : Novel yang bercerita tentang
hal-hal yang tidak realistis dan tidak logis serta serba tidak mungkin dilihat
dari pengalaman sehari-hari.
2.
Drama : Karya sastra yang mengungkapkan
cerita melalui dialog para tokoh.
3.
Puisi : Jenis sastra imajinatif yang
mengutamakan unsur fiksionalitas, nilai seni, dan rekayasa bahasa.puisi ini
terdiri dari:
a.
Puisi Epik : Puisi yang disampaikan oleh
penyair dalam bentuk sebuah cerita.
b.
Puisi Lirik : Puisi yang lebih menyuarakan
pikiran dan perasaan pribadi penyair. Puisi lirik ini terdiri atas:
a)
Puisi Afektif; menekankan pentingnya mempengaruhi
perasaan pembaca.
b)
Puisi Kognitif; menekankan isi gagasan
penyair.
c)
Puisi Ekspresif; menonjolkan ekspresi pribadi
penyair.
d)
Elegi; berisi ratapan kematian terutama pada
sosok yang dikagumi atau dicintai penyairnya.
4.
Hymne; berisi pemujaan kepada sesuatu yang
lebih besar dan berarti bagi sang penyair.
5.
Ode; berisi pujaan terhadap seorang pahlawan
atau tokoh yang dikagumi penyair.
6.
Epigram; berisi ajaran kehidupan yang
bersifat mennurui serta berbentuk pendek dan bergaya ironi.
7.
Sajak Humor; berisi hiburan baik dalam isi
maupun teknik sajaknya.
8.
Pastoral; berisi gambaran kehidupan kaum
gembala atau petani di sawah.
9.
Idyl; berisi nyanyian tentang kehidupan
pedesaan, perbukitan, dan padang-padang.
10.
Satire; berisi ejekan dengan maksud memberi
kritik.
11.
Parodi; berisi ejekan yang ditujukan pada
karya seni tertentu.
12.
Puisi Dramatik : Puisi yang berisi analisis
watak seseorang baik yang bersifat historis, mitos, atau fiktif ciptaan seorang
penyair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar