
Filosofi membuat pohon mati dengan meneriakinya ala pulau solomon ini dapat juga terjadi pada seorang guru yang terlalu biasa meneriaki siswanya dengan kata-kata “BODOH”, “LEMOT”, “IDIOT”, dan lain-lain. Siswa kita memiliki hati dan pikiran yang mana ketika dia mendapatkan ejekan dan teriakan negatif, maka hati dan pikiran akan meresponnya. Mereka lambat laun akan memposisikan diri pada apa yang biasa dia dengarkan. Mereka akan menjdai minder, kurang termotivasi, dan merasa dirinya tidak bisa melakukan hal apapun. Hal ini akan membunuh kreativitasnya, bahkan mimpi-mimpinya.
Every child is SPECIAL. Setiap anak terlahir dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Tugas guru adalah memukan bakat mereka dan kembangkan potensi mereka. Arahkan dan motivasi mereka untuk meraih mimpi-mimpinya. Schunk (2012) menyatakan bahwa siswa yang merasa percaya diri untuk belajar dan berkinerja baik di sekolah mencari tantangan, berusaha memelajari materi baru, dan bersikap gigih pada tugas yang sulit. Siswa yang termotivasi belajar cenderung mengeluarkan lebih banyak usaha mental selama berlangsungnya aktivitas belajar-mengajar dan menggunakan berbagai strategi kognitif yang diyakininya akan meningkatkan pemelajaran: mengorganisasikan dan menghafal informasi, memotivator level pemahaman dan mengaitkan materi baru dengan pengetahuan sebelumnya (Pintrich, 2003; Pintrich&De Groot, 1990 dalam Schunk, 2012).
Sumber:
Schunk, DH. Pintrich, PR. Meece, JL. 2012. Motivasi dalam Pendidikan; Teori, Penelitian, dan Motivasi. Jakarta: PT. Indeks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar